Buku yang Memandu Anda Menjadi Kaya dengan Sawit

Cover buku depan dan belakang Kaya dengan Sawit. Sumber ilustrasi: Ist.


Buku ini adalah sebuah monografi yang mengupas secara mendalam tentang sawit. Mulai dari hulu hingga hilir. Satu dari masih langkanya pustaka di negeri Pancasila terkait topik sawit. 


Sawit: komoditas berharga dengan rantai panjang

Sebagai komoditas, sawit memiliki mata rantai yang panjang dengan nilai ekonomi yang sangat signifikan. Tidak hanya buahnya yang berharga, tetapi seluruh bagian tanaman ini bermanfaat. Salah satu buku yang jarang ditemui tentang sawit ditulis oleh ahli sawit, Petrus Gunarso, dan petani sawit, Masri Sareb Putra. 


Diterbitkan oleh Lembaga Literasi Dayak, yang meraih penghargaan sebagai salah satu penerbit buku terbaik oleh Perpustakaan Nasional 2024 pada September lalu, buku ini tidak hanya memaparkan konsep, teori, dan sejarah sawit, tetapi juga menjelaskan mata rantai bisnisnya.


Penulis buku ini mengulas Sawit bukan hanya tanaman yang berharga karena buahnya sebagai sumber utama minyak nabati; morfologi tanaman ini juga berfungsi sebagai sarana edukasi dan memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat. 


Namun, diingatkan pula, bajwa di balik segala potensi tersebut, terdapat isu-isu yang memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak.


Salah satu tantangan utama dalam industri sawit adalah ketidakmerataan pola kepemilikan, yang berdampak pada distribusi manfaat ekonomi. Kehadiran perusahaan sawit di suatu daerah seringkali tidak memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat sekitar, karena kurangnya efek trickle-down dari investasi tersebut.


Selain itu, cara perolehan lahan untuk perkebunan sawit perlu diperhatikan, karena seringkali menimbulkan masalah seperti konflik lahan dan ketidaksesuaian dengan prinsip keberlanjutan lingkungan dan sosial. 


Penggunaan pupuk dan input lain yang harganya tidak sebanding dengan harga jual tandan buah segar (TBS) di tingkat petani juga menjadi kendala yang mengurangi keuntungan mereka.


Meninjau ulang program Corporate Social Responsibility perusahaan sawit

Dalam konteks ini, program Corporate Social Responsibility (CSR) seringkali tidak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, karena kurangnya keterlibatan mereka dalam perencanaan dan pelaksanaan program-program tersebut. Meski demikian, industri sawit memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan petani.


Buku ini tidak hanya berdasarkan kajian akademis, tetapi juga diperkaya dengan pengalaman praktis penulis serta diskusi mendalam dengan petani, penampung, ahli, dan pelaku industri sawit di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.


Konsep "kaya" yang diusung dalam buku ini tidak sekadar merujuk pada kekayaan material. Sebaliknya, "kaya" berarti memiliki banyak makna yang mencakup berbagai aspek kehidupan. Selain kemakmuran finansial, menjadi "kaya" juga berarti memiliki pengetahuan yang luas dan keahlian mendalam dalam budidaya sawit. Seorang petani yang sukses tidak hanya mengelola kebun dengan baik, tetapi juga memahami teknik pertanian modern seperti seleksi bibit unggul, manajemen pupuk yang efisien, dan pengendalian hama yang efektif. 


Industri sawit dapat menjadi sarana edukasi bagi pelajar, mahasiswa, dan praktisi melalui kajian literatur maupun studi lapangan.


Menjadi "kaya" juga berarti mengadopsi praktik pertanian berkelanjutan yang tidak hanya menjamin kelangsungan bisnis tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan. Pemilik kebun yang visioner tidak hanya mengoptimalkan produksi sawit tetapi juga mengembangkan pasar dengan diversifikasi produk dan ekspansi ke pasar internasional. Mereka berkomitmen pada manajemen keuangan yang bijak dan strategi pemasaran inovatif untuk membedakan produk mereka di pasar global yang kompetitif.


Menjadi kaya dengan sawit

Konsep "kaya" ini juga mencakup dimensi sosial dan lingkungan. Pemilik kebun yang bertanggung jawab tidak hanya mematuhi regulasi dan standar internasional, tetapi juga aktif membangun hubungan baik dengan masyarakat lokal melalui program tanggung jawab sosial perusahaan yang berkelanjutan.


Dengan memahami secara komprehensif makna "kaya" dalam semua aspek ini, buku ini mengajak pembaca untuk merenungkan bagaimana prinsip-prinsip tersebut dapat diterapkan dalam konteks industri sawit. 


Melalui pemahaman mendalam dan praktik yang terbukti efektif, diharapkan semua pihak yang terlibat dalam industri sawit dapat mencapai keberhasilan yang berkelanjutan secara finansial, sosial, dan lingkungan. 


Dengan demikian, buku ini bukan hanya panduan praktis, tetapi juga sumber inspirasi untuk mencapai kesuksesan holistik dan berkelanjutan dalam budidaya dan pemanfaatan sawit, baik secara material maupun non-material.


Melalui buku ini, diharapkan pembaca dapat memperoleh pemahaman yang komprehensif mengenai dinamika industri sawit serta syarat-syarat yang harus dipenuhi agar petani dapat mengoptimalkan potensi ekonomi tanaman sawit. 


Menurut hasil penelitian kedua penulis, selama ini belum ada petani yang kaya dengan bercocok tanam sendiri komoditas seperti: padi, cengkeh, lada, kopi, vanili, tebu, sagu, pinang, atau tanaman lainnya. Namun, petani yang kaya dengan sawit; banyak!


Diharapkan buku ini memberikan kontribusi positif bagi perbaikan kondisi industri sawit secara keseluruhan.


-- Apai Deraman

Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post